Startup Pendanaan Berjuang | eFishery Dan Lazada Justru Dapat Suntikan

Kawan, kita semua tahu startup di Asia Tenggara sedang berjuang mendapatkan pendanaan tahun ini. Tapi di tengah badai yang melanda pendanaan modal ventura, dua startup Indonesia justru mendapat suntikan dana besar-besaran. eFishery dan Lazada berhasil mengumpulkan dana ratusan juta dolar di kuartal pertama 2024. Di saat startup lainnya berjuang bertahan, kedua startup ini malah unjuk gigi. Penasaran dengan kisah di balik kesuksesan mereka? Yuk kita bahas lebih lanjut di artikel ini.

Pendanaan Startup Di Asia Tenggara Terus Menurun

Saat pendanaan modal ventura di Asia Tenggara terus mengalami penurunan, dua startup Indonesia, eFishery dan Lazada, justru mendapat suntikan dana besar. ###eFishery, sebuah perusahaan agro teknologi asal Indonesia yang berfokus pada akuakultur, baru saja mengumumkan pendanaan Seri C senilai $90 juta atau sekitar Rp1,3 triliun.

Pendanaan ini dipimpin oleh Temasek Holdings dan ditambah dengan beberapa investor sebelumnya termasuk Go-Ventures, Openspace Ventures, dan Vertex Ventures. Dana segar ini akan digunakan eFishery untuk pengembangan produk, pemasaran, dan ekspansi ke pasar global.

Sementara itu, raksasa e-commerce Lazada juga mendapatkan togel hari ini suntikan dana segar dari perusahaan induknya Alibaba Group. Menurut Tech in Asia, Alibaba baru saja menyuntikkan $400 juta atau sekitar Rp5,8 triliun ke Lazada. Dana ini akan digunakan Lazada untuk memperkuat operasional dan mempercepat transformasi digital di enam negara Asia Tenggara.

Dengan dukungan pendanaan yang kuat, kedua startup ini diperkirakan akan semakin agresif dalam memperkuat posisi pasar masing-masing dan mempercepat inovasi produk. Hal ini tentunya akan semakin memperkuat ekosistem startup di Indonesia yang masih terus berkembang pesat.

Total Pendanaan Startup Q1 2024 Terendah Dalam 5 Tahun Terakhir

Startup di Asia Tenggara hanya mendapatkan $1 miliar atau Rp16 triliun dari 180 transaksi selama kuartal pertama tahun ini. Angka ini merupakan yang terendah dalam 5 tahun terakhir menurut laporan ‘SE Asia Deal Review’ dari Nikkei Asia.

VC semakin berhati-hati

Para investor ventura semakin berhati-hati dalam berinvestasi di tengah ketidakpastian ekonomi global. Mereka cenderung memilih startup dengan model bisnis yang sudah terbukti dan memiliki prospek yang jelas. Startup yang masih dalam tahap awal akan kesulitan mendapatkan pendanaan.

eFishery dan Lazada mendapat suntikan dana besar

Di tengah lesunya pendanaan ventura saat ini, dua startup Indonesia, eFishery dan Lazada, berhasil mendapatkan pendanaan dalam jumlah besar.

eFishery, startup pertanian berbasis teknologi, mendapatkan $90 juta atau sekitar Rp1,3 triliun dari investor domestik dan asing. Sementara Lazada menerima $6,9 miliar atau Rp103 triliun dari perusahaan induknya Alibaba untuk memperkuat posisinya di pasar e-commerce Asia Tenggara.

Prospek pendanaan startup di kuartal-kuartal berikutnya

Prospek pendanaan startup pada kuartal-kuartal selanjutnya masih belum pasti. Para pelaku industri berharap pemerintah dapat memberikan stimulus ekonomi dan kebijakan yang mendukung untuk mendorong minat investor.

Dengan dukungan pemerintah dan investasi yang tepat, startup di Asia Tenggara masih memiliki potensi besar untuk berkembang. Pasar ASEAN yang sangat potensial menjanjikan peluang pertumbuhan yang menarik bagi startup yang mampu bertahan ditengah tantangan.

Di Tengah Penurunan, eFishery Dan Lazada Raup Modal Besar

Di saat startup di kawasan Asia Tenggara kesulitan mendapatkan pendanaan, dua perusahaan Indonesia eFishery dan Lazada berhasil meraih suntikan dana yang besar.

eFishery, Startup Akuakultur Pertama di Indonesia

eFishery adalah platform pertanian digital yang berfokus pada sektor akuakultur. Startup yang didirikan pada 2017 ini baru saja menerima pendanaan Seri B sebesar USD90 juta atau setara Rp1,3 triliun dari investor internasional.

Dengan dana segar ini, eFishery berencana memperluas layanannya. Saat ini, eFishery sudah memiliki lebih dari 50.000 peternak ikan di 34 provinsi di Indonesia. Layanan eFishery mencakup edukasi bagi peternak, solusi data dan analitik, hingga pemasaran hasil panen.

Lazada Tetap Perkasa

Sementara itu, Lazada yang merupakan perusahaan e-commerce terbesar di Asia Tenggara, juga mendapat suntikan dana segar dari perusahaan induknya Alibaba sebesar USD500 juta. Dana ini akan digunakan Lazada untuk berinvestasi di sektor logistik dan teknologi.

Meskipun belakangan ini banyak startup yang kesulitan mendapatkan pendanaan di tengah pandemi, nampaknya hal itu tidak berlaku untuk Lazada. Startup yang didirikan pada 2012 ini telah menerima pendanaan dari Alibaba sebesar USD3 miliar sejak 2016 silam. Dengan dukungan kuat dari Alibaba, Lazada dipastikan akan terus berkembang dan memperkuat posisinya sebagai raja e-commerce di Asia Tenggara.

Meski pendanaan startup secara umum mengalami penurunan, eFishery dan Lazada berhasil mendapat suntikan dana dalam jumlah fantastis. Kedua startup ini patut dijadikan panutan bagi startup lainnya di Indonesia. Dengan inovasi dan ekspansi usaha yang tepat, di tengah badai pun masih mungkin mendapat dukungan investor.

Mengapa Pendanaan Startup Melemah Di Tengah Pandemi

Saat ini, pendanaan untuk startup di Asia Tenggara terus menurun. Pada kuartal pertama tahun ini, penurunannya adalah yang terendah dalam 5 tahun terakhir. Menurut laporan Nikkei Asia, SE Asia Deal Review, pada kuartal pertama 2024, startup di kawasan Asia Tenggara hanya mengumpulkan USD1 miliar atau Rp16 triliun dari 180 transaksi total.

Di tengah penurunan pendanaan modal ventura saat ini, dua startup Indonesia, eFishery dan Lazada, berhasil mendapatkan pendanaan dalam jumlah besar.

Ketidakpastian Ekonomi Global

Pandemi telah mengakibatkan ketidakpastian ekonomi global yang signifikan. Ini berdampak pada keengganan investor untuk menanamkan modal pada bisnis yang berisiko tinggi seperti startup. Para investor lebih memilih untuk mengamankan dananya di instrumen investasi yang lebih stabil seperti obligasi pemerintah atau emas.

Prioritas Dana Dialihkan

Selain itu, dengan adanya pandemi, banyak perusahaan mulai berhati-hati dalam mengalokasikan dananya. Dana yang sebelumnya dialokasikan untuk investasi modal ventura, kini dialihkan untuk hal-hal yang lebih mendesak seperti operasional perusahaan atau inisiatif pemulihan pascapandemi.

Proses Due Diligence Terhambat

Proses due diligence sebelum melakukan investasi membutuhkan pertemuan langsung dan kunjungan ke startup. Hal ini sulit dilakukan selama pandemi, sehingga investor enggan untuk berinvestasi pada startup yang belum dikenal dengan baik. Proses analisis risiko menjadi lebih sulit, sehingga investor cenderung untuk menunda investasinya.

Dengan berbagai kendala di atas, tidak mengherankan jika pendanaan startup melemah di tengah pandemi. Namun, bagi startup unggulan dengan prospek cerah seperti eFishery dan Lazada, para investor masih bersedia untuk memberikan suntikan modal besar di tengah pandemi.

Pertanyaan Umum Tentang Pendanaan Startup Yang Terkendala

Mengapa pendanaan startup sulit didapatkan?

Saat ini, kondisi ekonomi global sedang mengalami tantangan berat. Hal ini berdampak pada penurunan minat investor untuk menanamkan modal pada startup. Investor cenderung lebih berhati-hati dan memilih perusahaan yang sudah mapan.

Apa yang harus dilakukan startup?

Meskipun pendanaan sulit didapatkan, startup harus tetap berusaha. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:

  • Fokus pada pertumbuhan bisnis secara organik. Perluas pasar, tingkatkan penjualan dan kepuasan pelanggan. Hal ini akan menarik minat investor di kemudian hari.
  • Lakukan efisiensi dan kurangi pengeluaran yang tidak perlu.
  • Jaga hubungan baik dengan investor yang sudah ada. Berikan laporan kinerja secara berkala dan terbuka.
  • Terus pantau peluang pendanaan, baik dari investor baru maupun yang sudah ada.
  • Perbarui model bisnis agar lebih relevan dengan kondisi saat ini. Misal dengan memanfaatkan platform digital.

Bagaimana prospek pendanaan startup ke depan?

Prospek pendanaan startup di masa depan cukup cerah. Beberapa faktor yang mendukung adalah:

  • Ekonomi global yang mulai pulih pasca pandemi.
  • Semakin banyak investor lokal yang tertarik berinvestasi di startup.
  • Kerjasama antar negara di kawasan Asia Tenggara terus ditingkatkan. Hal ini akan mempermudah masuknya modal asing ke startup di wilayah ini.
  • Perkembangan teknologi yang pesat akan melahirkan startup-startup baru dengan inovasi menarik. Startup seperti ini berpotensi mendapatkan pendanaan.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan serta prospek yang cerah, pendanaan startup di Indonesia dan Asia Tenggara diperkirakan akan kembali meningkat dalam beberapa tahun mendatang. Startup harus bersabar dan terus ber

Conclusion

Ya, memang sedang sulit mencari pendanaan untuk startup saat ini. Tapi jangan berkecil hati, terus berjuanglah mencari investor yang tepat. Lihat eFishery dan Lazada, mereka tetap mendapat suntikan dana di tengah iklim investasi yang suram ini. Jadi jangan menyerah, terus cari cara agar bisnismu bisa survive. Siapa tahu besok ada keajaiban datang yang bisa membantu startupmu melewati masa-masa sulit ini. Tetap semangat dan positif ya!

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *