Kawan, kamu pasti terkejut dengar berita ini. Seorang penumpang GrabCar hampir diculik supirnya sendiri! Insiden seram ini terjadi Rabu (28/03) malam. Korban memesan GrabCar dari lobby mal Neo Soho menuju Tangerang. Begitu masuk mobil, supir nggak tekan status ‘pick up’ di aplikasinya. Pas di jalan tol, tiba-tiba supir maksa korban transfer Rp100 juta ke dia. Untungnya korban cepat tanggap dan segera turun dari mobil sebelum hal-hal yang lebih parah terjadi. Kita harus lebih waspada naik transportasi online. Siapa sangka supir bisa tega menculik penumpangnya sendiri demi uang? Stay safe dan share cerita ini ke teman-temanmu supaya lebih berhati-hati.
Kronologi Penculikan Yang Dilakukan Pengemudi GrabCar
Kisah mengerikan ini dimulai ketika korban memesan layanan GrabCar dari lobi Neo Soho Podomoro City menuju Tangerang. Saat korban masuk ke dalam mobil, supir tidak menekan status ‘jemput’ di aplikasi.
Mencurigakan
Sampai memasuki jalan tol, supir mulai melancarkan aksinya dan memaksa korban untuk mengirimkan Rp100 juta. Supir melambat saat memaksa transfer, sehingga korban segera keluar dari mobil.
Tindakan Grab
Grab segera mengambil tindakan tegas dengan menonaktifkan akun supir dan melaporkan insiden ini kepada pihak berwajib. Grab juga berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada korban.
Peringatan
Insiden ini menjadi peringatan bagi pengguna jasa transportasi daring untuk selalu waspada. Perhatikan rute yang dilalui, jangan ragu untuk meminta supir berhenti jika merasa tidak nyaman, dan laporkan setiap insiden mencurigakan kepada pihak yang berwenang.
Keselamatan penumpang adalah prioritas utama Grab. Kami terus memperbaiki sistem keamanan dan melakukan pemeriksaan berkala terhadap mitra supir kami. Meski demikian, kejadian yang tidak diinginkan masih dapat terjadi. Oleh karena itu, kewaspadaan pengguna jasa transportasi daring sangat dibutuhkan.
Modus Pengemudi GrabCar Memaksa Korban Transfer Uang
GrabCar drivers are able to exploit their position of power over passengers during rides by threatening them into transferring money. Kamu masuk ke dalam mobil GrabCar dengan harapan sampai ke tujuan dengan selamat, tapi ternyata supirnya punya niat jahat. Mereka memanfaatkan kesempatan selama perjalanan untuk memaksa penumpang mengirimkan uang dalam jumlah besar.
Mengancam dan memaksa penumpang
Begitu kamu masuk ke dalam mobil, supir GrabCar langsung mengunci pintu dan mematikan aplikasi Grab di ponselnya. Dia mulai mengancam dan memaksa kamu untuk mentransfer uang dalam jumlah besar, biasanya berkisar antara Rp50 juta hingga Rp100 juta, ke rekening yang diberikannya. Jika kamu menolak, supir tersebut akan semakin agresif dan bahkan bisa melakukan kekerasan fisik.
Sulit untuk melarikan diri
Dalam situasi seperti ini, sulit bagi korban untuk melarikan diri karena pintu dan jendela mobil dikunci. Meski begitu, beberapa korban berhasil kabur dari mobil ketika lampu merah menyala atau saat supir sedang lengah. Sebaiknya kamu bersiap untuk melakukan hal yang sama jika mengalami situasi serupa.
Polisi dan Grab bertindak
Kejadian pemaksaan transfer uang oleh supir GrabCar ini tentu saja ilegal dan tidak dapat diterima. Polisi dan Grab sendiri langsung melakukan penyelidikan dan menangkap supir yang bersangkutan. Grab juga meningkatkan proses rekrutmen supir dan memperketat verifikasi akun untuk mencegah insiden serupa terulang kembali.
Aksi Nekat Korban Melompat Dari Mobil Demi Menyelamatkan Diri
Saat sopir itu memaksa korban untuk mentransfer uang, korban dana88 mulai curiga dengan perilaku sopir dan tiba-tiba sopir memaksa serta mengancam korban untuk mentransfer Rp100 juta. Karena sopir lambat saat memaksanya untuk mentransfer, korban langsung melompat keluar dari mobil.
Putus asa untuk keluar dari mobil
Dalam situasi genting seperti itu, korban berinisiatif untuk melompat dari mobil yang melaju kencang demi menyelamatkan dirinya. Tindakan nekat ini dilakukan korban karena merasa terancam akan keselamatannya jika tetap berada di dalam mobil bersama sopir yang mencoba menculiknya.
Menghindari penculikan
Dengan melompat dari kendaraan yang melaju kencang, korban dapat menghindari kemungkinan diculik oleh sopir tak dikenal yang mengancam dan memaksa korban untuk mentransfer uang. Tindakan berani ini, walaupun beresiko, berhasil menyelamatkan korban dari percobaan penculikan oleh sopir tak bertanggung jawab tersebut.
Korban beruntung dapat selamat dan hanya mengalami luka ringan akibat terjatuh dari mobil. Kejadian ini menjadi peringatan bagi pengguna jasa transportasi online untuk lebih waspada terhadap sopir yang mencurigakan dan berhati-hati dalam memilih layanan transportasi. Perusahaan transportasi online juga perlu meningkatkan prosedur keamanan dan melakukan pemeriksaan lebih ketat terhadap calon sopir untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Langkah Pencegahan Agar Terhindar Dari Bahaya Pengemudi Ojek Online
Sebagai pengguna jasa ojek online, kamu wajib waspada dan berhati-hati agar terhindar dari bahaya yang mungkin terjadi, seperti kasus pembajakan yang dialami korban di atas. Berikut ini adalah beberapa langkah preventif yang bisa kamu lakukan:
Pastikan identitas sopir sebelum naik
Sebelum naik ke motor atau mobil ojek online, pastikan kamu melihat foto profil sopir dan nomor plat kendaraannya. Bandingkan dengan sopir dan kendaraan yang ada di hadapanmu. Jika ada perbedaan, segera batalkan pesanan dan laporkan ke pihak ojek online.
Aktifkan GPS dan lacak perjalanan
Aktifkan fitur GPS dan lacak lokasi kendaraan saat perjalanan berlangsung. Hal ini memastikan sopir tidak mengambil rute yang berbeda dari yang seharusnya. Jika menyadari adanya penyimpangan rute, segera hubungi sopir dan pihak ojek online.
Duduk di kursi belakang
Duduk di kursi belakang, bukan di sebelah sopir. Hal ini untuk menghindari kontak fisik langsung dan memberi jarak aman jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Laporkan insiden segera
Jika mengalami insiden seperti pembajakan, ancaman, atau kekerasan, segera laporkan ke pihak kepolisian terdekat dan pihak ojek online. Laporan yang cepat dapat membantu proses penyelidikan dan pencegahan insiden serupa di kemudian hari.
Dengan menerapkan langkah-langkah preventif di atas, diharapkan kamu dapat menggunakan jasa ojek online dengan lebih aman dan nyaman. Tetap waspada, tetapi jangan panik, karena insiden seperti kasus di atas masih tergolong langka. Selamat mencoba dan selamat berkendara!
Apa Yang Dilakukan Grab Untuk Memberantas Aksi Jahat Pengemudi How GrabCar Drivers Kidnap Passengers | Grab Takes Action
Melakukan Penyelidikan Mendalam Terhadap Supir
Grab telah melakukan penyelidikan mendalam terhadap supir GrabCar yang melakukan percobaan penculikan tersebut. Grab juga telah mewawancarai korban untuk mendapatkan kronologi kejadian secara lengkap. Grab juga melakukan pengecekan ulang terhadap data pribadi supir tersebut untuk memastikan keaslian data tersebut.
Mengambil Tindakan Tegas Terhadap Pelaku
Grab telah mengambil tindakan tegas terhadap supir GrabCar tersebut dengan melakukan pemutusan hubungan kerja secara sepihak. Grab juga telah melaporkan tindakan kriminal supir tersebut kepada pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku. Hal ini dilakukan Grab untuk memberikan efek jera terhadap supir tersebut dan supir lain yang berpotensi melakukan tindakan kriminal serupa.
Meningkatkan Proses Rekrutmen dan Pelatihan Supir
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi Grab untuk meningkatkan proses rekrutmen dan pelatihan supirnya. Grab akan memperketat proses rekrutmen supir dengan melakukan pengecekan latar belakang yang lebih ketat. Grab juga akan meningkatkan program pelatihan dan sosialisasi untuk supirnya terkait etika, keamanan penumpang dan hukum yang berlaku. Hal ini dilakukan untuk mencegah insiden serupa terulang kembali di kemudian hari.
Melalui langkah-langkah tegas tersebut, Grab berharap dapat memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan pengguna jasanya. Grab juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan keamanannya ke depannya.
Conclusion
Jadi, kita harus berhati-hati. Jangan biarkan hal ini menghalangi kita menggunakan layanan seperti Grab. Tetapi, pastikan selalu waspada. Periksa apakah driver benar-benar menekan tombol ‘pick up’ di aplikasi. Dan jangan ragu untuk segera turun jika merasa tidak aman. Dengan sedikit kewaspadaan, kita bisa terus menggunakan layanan ini dengan aman.